DASAR DASAR LOGIKA
Logika adalah Kemampuan berpikir
dalam penalaran/proses penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya sedangkan
Logika dalam ilmu pengetahuan adalah
Kemampuan berpikir dalam penalaran/proses penalaran yang
ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika
terdiri dari 2 macam yaitu :
1.
Logika
Alamiah (Kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat sebelum dipengaruhi
keinginan yang subyektif)
2.
Logika
Ilmiah (Ilmu khusus yang merumuskan azas yang harus ditepati sehingga akal budi dapat bekerja lebih tepat)
Kegunaan Logika
1.
Membantu setiap
orang yang mempelajari logika.
2.
Meningkatkan
kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. Seeta menambah kecerdasan
dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
3.
Meningkatkan cinta
akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta
kesesatan.
4.
Mampu melakukan
analisis terhadap suatu kejadian. Dimana apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis
,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan
meningkatkan citra diri seseorang.
Hukum Logika
1.
Hukum Identitas
Menyebutkan
bahwa sesuatu adalah sama dengan dirinya sendiri.
2.
Hukum Kontradiksi
Hukum
yang menyatakan bahwa sesuatu pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus
memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu.
3.
Hukum Tiada Jalan Tengah
Menyatakan
bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat
tertentu itu dan tidak ada kemungkinan ketiga.
4.
Hukum Cukup Alasan
Menjelaskan
bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu harus berdasarkan
alasan yang cukup memadai dan cukup dapat dipertanggungjawabkan secara rasional
Penyimpulan Proses pengkombinasian
proposisi - proposisi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu proposisi baru yang disebut
kesimpulan.
Jenis-jenis penyimpulan dari sudut bagaimana terjadinya :
1.
Penyimpulan langsung (invers, konvers,
kontraposisi)
Penyimpulan yang didalamnya
secaralangsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju ke suatu kesimpulan.
Co/: Semua orang Indonesia adalah orang Asia,
menyatakan bahwa tidak ada orang Indonesia yang bukan orang Asia.
2.
Penyimpulan tidak langsung (deduksi, induksi)
penyimpulan yang di
dalamnya memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.
Co/ : Semua manusia adalah mahluk hidup
Scorates
adalah manusia
Jadi
Scorates adalah mahluk hidup
Jenis-jenis penyimpulan dari
sudut isi dan bentuknya :
1.
Sudut material penyimpulan
2.
Sudut formal penyimpulan
Hukum-Hukum penyimpulan
1.
Jika premis-premisnya
benar, maka kesimpulan juga benar.
2.
Jika premis-premis salah,
maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga kebetulan benar.
3.
Jika kesimpulan salah, maka
premis-premis juga salah
4.
Jika kesimpulan benar, maka
premis-premis dapat benar, tetapi dapat juga salah.
Oposisi
pertentangan yang terdapat dalam dua proposisi yang mempunyai subjek dan predikat yang
sama, tetapi kualitas atau kuantiatasnya berbeda atau kedua-duanya berbeda.
Macam-macam oposisi
1.
Oposisi logis
Oposisi yang punya subjek
predikat yang sama tetapi beda kualitas atau kuantitas atau kedua duanya
a.
Oposisi kontraris
Perlawanan dua putusan yang
mempunyai subjek predikat yang sama, tetapi berbeda bentuknya.
Co/ semua mahasiswa pintar
Semua mahasiswa tidak pintar
b.
Oposisi subkontraris
Perlawana dua putusan
partikular yang punya subjek yang sama, tetapi berbeda bentuknya
Co/ sebagian adalah sarjana hukum
Sebagian bukan sarjana hukum
c.
Oposisi kontradiksi
Perlawanan dua proposisi
yang punya subjek predikat sama tetapi beda kualitas dan kuantitas.
Co/ semua adalah mahasiswa penerima beasiswa
Ada sebagian bukan mahasiswa
penerima beasiswa
d.
Oposisi subalternasi
Perlawanan
dua oposisiyang punya subjek predikat dan kualitas sama tetapi berbeda
kuantitas.
Dibedakan
menjadi dua :
a.
Subimplikasi
Hubungan logis peryataan
partikular terhadap peryataan universal atas dasar dan kualitas sama.
b.
Superimplikasi
Hubungan
logis peryataan universal terhadap peryataan partikular atas dasar term dan
kualitas yang sama.
2. Oposisi
kompleks
Oposisi
yang berupa hubungan logis antara dua peryataan atas dasar dua term yang sama
sebagai subjek dan predikat.
a. Oposisi
pararel
Penyimpulan langsung yang
mengubah urutan subjek predikat dari suatu proposisi tanpa mengubah kualitas
kebenarannya.
Co/ semua kuda adalah hewan
Konversi
: beberapa hewan adaah kuda
b. Oposisi
obversi
Penyimpulan langsung yang
mengubah suatu proposisi yang sama subjek predikatnya dengan mengubah kualitas
proposisi asalnya.
Co/ kebanyakan orang soleh tidak hidup sampai
tua
Obversi : kebanyakan orang soleh amti
muda
c. Oposisi
kontraposisi
Penyimpulan langsung yang
mengubah subjek predikat menjadi komplemen masing-masing.
Co/ semua merpati adalah burung
Kontraposisi : semua yang bukan burung
bukan merpati
d. Posibilitas
Sesuatu yang belum dimiliki
Co/ jika saya menjadi artis, saya akan menjadi
sukses
e. Aktualitas
Kesempurnaan yang telah
dimiliki
Co/ saya adalah mahasiswa semester satu
Ekuivalensi
Mengatakan hal yang sama persis dengan menggunakan
subjek predikat sama hanya beda rumusan.
Co/ tidak
ada orang belgia yang jago pencak silat, maka dapat kita rumuskan tidak ada
orang yang jago pencak silat di belgia
Pembalikan
Membalik putusan
menjadi putusan baru dengan mengganti subjek dan predikat, subjek jadi predikat
dan sebaliknya.
Co/ pegawai
negeri itu bukan pegawai swasta, jadi pegawai swasta itu bukan pegawai negeri
Silogisme
pengambilan
kesimpulan dari dua keputusan yang mempunyai unsur yang sama dan salah satunya
harus bersifat universal
Macam-macam silogisme
1. Silogisme
kategorial
Silogisme yang premis mayor
dan minornya dihubungkan oleh term.
Co/ Semua mahasiswa ubm pasti cerdas
Andi
Susilo adalah mahasiswa ubm
Andy Susilo pasti cerdas
2. Silogisme
hipotetik
Silogisme yang premis
mayornya merupakan proposisi hipotetik dan premis minornya kategorik.
Co/ jika besi dipanaskan, besi akan memuai
Besi dipanaskan
Besi memuai
3. Silogisme
disjungtif
Silogisme yang premis mayornya
proosisi disjungtif dan minornya kategorik.
Co/ kamu atau saya yang pergi
Kamu tidak pergi
Maka dayalah yang pergi
4. Silogisme
alternatif
Silogisme yang premis
mayornya merupaka proposisi alternative.
Co/ dia adalah seorang pilot atau profesor
Dia bukan seorang pilot
Jadi dia adalah seorang profesor
5. Enthymem
Silogisme jarang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang ditemukan
hanya premis minor dan kesimpulan.
Co/ Dia menerima hadiah pertama karena dia telah
menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini,
karena itu Anda berhak menerima hadiahnya
Enthymem
Silogisme yang premis mayor atau premis minornya
dihilangkan karena dianggap sudah diketahui oleh orang.
Co/ proses
fotosintesis memerlukan matahari
Pada
malam hari tidak ada matahari
Pada
malam hari tidak mungkin berlangsung proses fotosintesis
Epicheirema
Silogisme yang salah satu atau kedua premisnya
disertai dengan alasan atau bukti.
Co/ semua
manusia tidak sempurna
Galih
adalah seorang manusia
Galih
tidak sempurna
Dilema
Silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang serba
salah.
1. Dilema
konstruktif sederhana (p
à
q) (r à
q) (p) (r) maka q
Jika budi naik mobil maka
dia akan telat ke kantor, jika budi naik kendaraan umum tapi macet maka dia pun
akan telat ke kantor
Naik mobil atau kendaraan
umum tapi macet
Konklusi : Budi telat ke
kantor
2. Dilema
konstruksi pelik (p
à q) (r à
s) (p) (r) maka q s
Jika belajar bahasa inggris
di ubm akan memakan waktu yang lama dan jika belajar ditempat kursus bahasa
mutunya kurang baik
Belajar bahasa inggris hanya
mungkin di ubm atau di tempat kursus bahasa
Konklusi : belajar bahasa
inggris memakan waktu yanglama atau mutunya kurang baik
3. Dilema
destruktif sederhana (p
à q) (p à
r) (~q) (~r) maka ~p
Jika dia pintar, dia akan
mendapat rangking satu dan jika dia pintar, dia akan mendapat hadiah dari
ibunya
Dia tidak mendapat rangking
satu atau dia tidak mendapat hadiah dari ibunya
Konklusi : dia tidak pintar
4. Dilema
destruktif pelik (p
à q) (r à
s) (~q) (~s) maka ~p ~r
Jika dia pergi dengan
pesawaat,dia akan sampai dua jam sebelum pesta dimulai dan jika dia naik bis,
dia akan terlambat satu jam
Dia tidak tiba dua jam
sebelum pesta atau dia tidak terlambat satu jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar