Rabu, 05 Oktober 2016

DASAR DASAR LOGIKA

Logika adalah Kemampuan berpikir dalam penalaran/proses penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya sedangkan Logika dalam ilmu pengetahuan adalah Kemampuan  berpikir  dalam penalaran/proses penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika terdiri dari 2 macam yaitu :
1.        Logika Alamiah (Kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat sebelum dipengaruhi keinginan yang subyektif)
                
2.        Logika Ilmiah (Ilmu khusus yang merumuskan azas yang harus ditepati sehingga akal budi  dapat bekerja lebih tepat)
Kegunaan Logika
1.        Membantu setiap orang yang mempelajari logika.
2.        Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. Seeta menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
3.        Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta kesesatan.
4.        Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian. Dimana apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
Hukum Logika
1.        Hukum Identitas
Menyebutkan bahwa sesuatu adalah sama dengan dirinya sendiri.
2.        Hukum Kontradiksi
Hukum yang menyatakan bahwa sesuatu pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu.
3.        Hukum Tiada Jalan Tengah
Menyatakan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan ketiga.
4.        Hukum Cukup Alasan
Menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu harus berdasarkan alasan yang cukup memadai dan cukup dapat dipertanggungjawabkan secara rasional
Penyimpulan                                                                                                                                                     Proses pengkombinasian proposisi - proposisi  sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu  proposisi baru yang disebut kesimpulan.
Jenis-jenis penyimpulan  dari sudut bagaimana terjadinya :
1.         Penyimpulan langsung (invers, konvers, kontraposisi)
Penyimpulan yang didalamnya secaralangsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju ke suatu kesimpulan.
Co/:    Semua orang Indonesia adalah orang Asia, menyatakan bahwa tidak ada orang Indonesia yang bukan orang Asia.
2.         Penyimpulan tidak langsung (deduksi, induksi)
penyimpulan yang di dalamnya memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.
Co/ :      Semua manusia adalah mahluk hidup
                      Scorates adalah manusia
                      Jadi Scorates adalah mahluk hidup
Jenis-jenis penyimpulan dari sudut isi dan bentuknya :
1.         Sudut material penyimpulan
2.         Sudut formal penyimpulan
Hukum-Hukum penyimpulan
1.        Jika premis-premisnya benar, maka kesimpulan juga benar.
2.        Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga kebetulan benar.
3.        Jika kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah
4.        Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar, tetapi dapat juga salah.
Oposisi                                                                                                                                                      pertentangan yang terdapat dalam dua proposisi yang mempunyai subjek dan predikat yang sama, tetapi kualitas atau kuantiatasnya berbeda atau kedua-duanya berbeda.
Macam-macam oposisi
1.         Oposisi logis
Oposisi yang punya subjek predikat yang sama tetapi beda kualitas atau kuantitas atau kedua duanya
a.         Oposisi kontraris
Perlawanan dua putusan yang mempunyai subjek predikat yang sama, tetapi berbeda bentuknya.
Co/ semua mahasiswa pintar
               Semua mahasiswa tidak pintar
b.        Oposisi subkontraris
Perlawana dua putusan partikular yang punya subjek yang sama, tetapi berbeda bentuknya
Co/ sebagian adalah sarjana hukum
               Sebagian bukan sarjana hukum
c.         Oposisi kontradiksi
Perlawanan dua proposisi yang punya subjek predikat sama tetapi beda kualitas dan kuantitas.
Co/ semua adalah mahasiswa penerima beasiswa
               Ada sebagian bukan mahasiswa penerima beasiswa
d.        Oposisi subalternasi
Perlawanan dua oposisiyang punya subjek predikat dan kualitas sama tetapi berbeda kuantitas.
Dibedakan menjadi dua :
a.            Subimplikasi
Hubungan logis peryataan partikular terhadap peryataan universal atas dasar dan  kualitas sama.
b.           Superimplikasi
Hubungan logis peryataan universal terhadap peryataan partikular atas dasar term dan kualitas yang sama.
2.      Oposisi kompleks
Oposisi yang berupa hubungan logis antara dua peryataan atas dasar dua term yang sama sebagai subjek dan predikat.
a.       Oposisi pararel
Penyimpulan langsung yang mengubah urutan subjek predikat dari suatu proposisi tanpa mengubah kualitas kebenarannya.
Co/    semua kuda adalah hewan                     
Konversi : beberapa hewan adaah kuda
b.      Oposisi obversi
Penyimpulan langsung yang mengubah suatu proposisi yang sama subjek predikatnya dengan mengubah kualitas proposisi asalnya.
Co/    kebanyakan orang soleh tidak hidup sampai tua
          Obversi : kebanyakan orang soleh amti muda
c.       Oposisi kontraposisi
Penyimpulan langsung yang mengubah subjek predikat menjadi komplemen masing-masing.
Co/    semua merpati adalah burung
          Kontraposisi : semua yang bukan burung bukan merpati
d.      Posibilitas
Sesuatu yang belum dimiliki
Co/    jika saya menjadi artis, saya akan menjadi sukses
e.       Aktualitas
Kesempurnaan yang telah dimiliki
Co/    saya adalah mahasiswa semester satu
Ekuivalensi                                                                                                                                                                        Mengatakan hal yang sama persis dengan menggunakan subjek predikat sama hanya beda rumusan.
Co/      tidak ada orang belgia yang jago pencak silat, maka dapat kita rumuskan tidak ada orang yang jago pencak silat di belgia
Pembalikan                                                                                                                                                                                        Membalik putusan menjadi putusan baru dengan mengganti subjek dan predikat, subjek jadi predikat dan sebaliknya.                                                                                                                                                                   
Co/      pegawai negeri itu bukan pegawai swasta, jadi pegawai swasta itu bukan pegawai negeri
Silogisme                                                                                                                                                                  pengambilan kesimpulan dari dua keputusan yang mempunyai unsur yang sama dan salah satunya harus bersifat universal
Macam-macam silogisme
1.    Silogisme kategorial
Silogisme yang premis mayor dan minornya dihubungkan oleh term.
Co/   Semua mahasiswa ubm pasti cerdas
   Andi Susilo adalah mahasiswa ubm
          Andy Susilo pasti cerdas
2.    Silogisme hipotetik
Silogisme yang premis mayornya merupakan proposisi hipotetik dan premis minornya kategorik.
Co/   jika besi dipanaskan, besi akan memuai
          Besi dipanaskan
          Besi memuai
3.    Silogisme disjungtif
Silogisme yang premis mayornya proosisi disjungtif dan minornya kategorik.
Co/   kamu atau saya yang pergi
          Kamu tidak pergi
          Maka dayalah yang pergi
4.    Silogisme alternatif
Silogisme yang premis mayornya merupaka proposisi alternative.
Co/   dia adalah seorang pilot atau profesor
          Dia bukan seorang pilot
          Jadi dia adalah seorang profesor
5.    Enthymem
Silogisme jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang ditemukan hanya premis minor dan kesimpulan.
Co/   Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
          Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya
Enthymem
Silogisme yang premis mayor atau premis minornya dihilangkan karena dianggap sudah diketahui oleh orang.
Co/      proses fotosintesis memerlukan matahari
            Pada malam hari tidak ada matahari
            Pada malam hari tidak mungkin berlangsung proses fotosintesis
Epicheirema
Silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai dengan alasan atau bukti.
Co/      semua manusia tidak sempurna
            Galih adalah seorang manusia
            Galih tidak sempurna
Dilema
Silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang serba salah.
1.    Dilema konstruktif sederhana                (p à q)  (r à q) (p) (r) maka q
Jika budi naik mobil maka dia akan telat ke kantor, jika budi naik kendaraan umum tapi macet maka dia pun akan telat ke kantor
Naik mobil atau kendaraan umum tapi macet
Konklusi : Budi telat ke kantor
2.    Dilema konstruksi pelik               (p à q)  (r à s) (p) (r) maka q  s
Jika belajar bahasa inggris di ubm akan memakan waktu yang lama dan jika belajar ditempat kursus bahasa mutunya kurang baik
Belajar bahasa inggris hanya mungkin di ubm atau di tempat kursus bahasa
Konklusi : belajar bahasa inggris memakan waktu yanglama atau mutunya kurang baik
3.    Dilema destruktif sederhana                  (p à q)  (p à r) (~q) (~r) maka ~p
Jika dia pintar, dia akan mendapat rangking satu dan jika dia pintar, dia akan mendapat hadiah dari ibunya
Dia tidak mendapat rangking satu atau dia tidak mendapat hadiah dari ibunya
Konklusi : dia tidak pintar
4.    Dilema destruktif pelik                (p à q)  (r à s) (~q) (~s) maka ~p ~r
Jika dia pergi dengan pesawaat,dia akan sampai dua jam sebelum pesta dimulai dan jika dia naik bis, dia akan terlambat satu jam
Dia tidak tiba dua jam sebelum pesta atau dia tidak terlambat satu jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membentuk Karier Sejak Dini

Banyak orang beranggapan kalau kita berhasil masuk UI, masa depan sudah terjamin dan pasti gampang diterima kerja di mana pun. Namun, t...