Banyak orang beranggapan kalau kita berhasil masuk UI, masa depan sudah terjamin dan pasti gampang diterima kerja di mana pun. Namun, tidak semua sepakat dengan ambisi tersebut. Sukses diterima menjadi mahasiswa UI adalah satu pencapaian yang berharga. Tetapi, itu baru awal. Ke depan, kisah kesuksesan masih harus dilanjutkan dengan serangkaian usaha yang tak kalah beratnya dengan usaha menembus seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Ada banyak pilihan dan peluang kerja yang dapat dinikmati oleh lulusan Universitas Indonesia. Namun, pemilihan karir tersebut akan lebih mudah ketika mahasiswa mulai membentuk curriculum vitae-nya sejak kuliah dan bukan ketika lulus.
Berikut beberapa pilihan karir dan bagaimana cara mahasiswa dapat membangun profesionalitas sejak awal sehingga dapat lebih mudah memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
Akademisi
Universitas Indonesia adalah salah satu dari jajaran universitas terbaik dalam kancah pendidikan nasional yang namanya terpandang di instansi-instansi pendidikan lain. Oleh karena itu, banyak yang mengejar pendidikan tinggi di UI untuk mengejar karir sebagai seorang pendidik, baik itu guru, dosen, atau peneliti. Di jenjang sarjana maupun di jenjang pascasarjana ada banyak calon akademisi dari seluruh Nusantara yang menempa ilmunya di kampus ini.Universitas Indonesia memiliki sebuah slogan berbunyi, “World class research university” yang menunjukkan dedikasinya sebagai wadah pengembangan ilmu secara global. Dengan fasilitas perpustakaan yang sangat prima, lengkap dengan jurnal-jurnal internasional yang dilanggan UI serta jurnal ilmiah terbitan UI sendiri (Makara Hubs-Asia), mahasiswa UI dilatih untuk bisa mengikuti perkembangan ilmu global mulai dari memahami dasar-dasarnya hingga aplikasi dan pengembangan mutakhirnya. Selain fasilitas tersebut, mahasiswa UI pun kerap mengikuti konferensi ilmiah nasional dan internasional, baik yang diadakan oleh UI atau instansi lainnya.
Fasilitas dan semangat akademis di UI ini tentunya sangat relevan dengan pembangunan kredibilitas seorang akademisi. Untuk menjadi seorang akademisi yang berkualitas dibutuhkan track record di bidang keilmuan yang biasanya dibuktikan dari penelitian serta kesertaan di berbagai konferensi lokal maupun internasional, di samping pemahaman dasarnya yang diperoleh dari bangku kuliah tentunya.
Semakin seseorang aktif di bidang keilmuannya, maka semakin bagus pula curriculum vitae dirinya sebagai seorang akademisi. Sebaliknya, mahasiswa yang hanya mendapat nilai bagus di kuliahnya saja belum cukup untuk meniti karir di dunia akademis. Ia harus aktif berbagi dan mengembangkan pengetahuan di luar ruang kelas kuliah.
Kalau Quipperian bercita-cita menjadi seseorang yang mengabdi pada ilmu pengetahuan, baik itu sebagai guru, dosen, atau peneliti, maka UI adalah tempat yang tepat. Yang perlu dilakukan untuk mengejar karir ini adalah keaktifan sejak dini di masa perkuliahan. Aktif bias dimulai dengan mengikuti seminar, konferensi, atau penelitian dosen terkait dengan bidang yang diminati. Langkah selanjutnya setelah selesai sarjana tentunya adalah mengambil pendidikan lebih tinggi atau masuk ke lembaga-lembaga penelitian.
Profesional
Berbeda dengan akademisi, Human Resource Department (HRD) di perusahaan-perusahaan ternama lebih mengutamakan keaktifan dalam organisasi atau kegiatan selama berkuliah, di samping jaminan mutu IPK yang biasanya dipatok pada 3.00 atau 3.25. Pada umumnya para recruiter tersebut mencari pengalaman kandidat bekerja di dalam sebuah tim untuk memastikan kesuksesan sebuah program atau acara. Biasanya pengalaman tersebut akan tecermin dari keikutsertaan kandidat dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kepanitiaan dalam sebuah event, atau pengalaman magang selama menjadi mahasiswa.Universitas Indonesia menyediakan sangat banyak lahan bagi mahasiswa untuk berorganisasi dan ikut serta dalam kepanitiaan acara-acara yang silih berganti meramaikan kampus. Selain organisasi utama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Wali Amanat (MWA), UI memiliki puluhan UKM dan komunitas-komunitas yang berprestasi di bidangnya masing-masing. Berbagai workshop, event, dan pengembangan kemampuan akan sangat membantu mahasiswa untuk mulai berkenalan dengan profesi-profesi di dunia nyata. Selain itu, ada pula mata kuliah magang di perusahaan-perusahaan mitra UI di setiap fakultasnya.
Sama seperti membangun karir di dunia akademis, untuk membangun karir di dunia profesional harus dilakukan sejak dini pula. Aktif di kegiatan-kegiatan organisasi dan di kepanitaan untuk acara-acara besar akan menjadi nilai plus yang sangat menguntungkan ketika melamar pekerjaan ke perusahaan multinasional. Bahkan keikutsertaan dalam konferensi ilmiah pun akan menambah keyakinan personil HRD untuk mempertimbangkan kamu bergabung dengan perusahaannya. Salah satu tips mengikuti organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler adalah mencari suatu bidang tertentu yang ditekuni. Hal ini akan menunjukkan passion kamu di bidang tersebut.
Keaktifan dalam kegiatan-kegiatan tersebut juga akan mencerminkan kepiawaian mahasiswa dalam mengatur diri untuk aktif menimba pengalaman sekaligus tetap menjaga performa akademisnya.
Wirausahawan / Self-employed
Menjadi seorang wirausahawan atau seorang freelancer/self-employed adalah perihal bagaimana kita mengelola sumber daya yang kita punya seperti modal, relasi sosial, dan pengetahuan produk atau jasa tertentu untuk menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.Apa saja yang dibutuhkan dalam berwirausaha atau menjadi seorang pekerja lepas yang gemilang? Tentunya pengetahuan yang bisa didapat secara formal di bangku kuliah atau dari pengalaman. Kemudian yang tak kalah penting adalah network yang kuat di mana seorang wirausahawan dapat mengakses sumber daya dan pasar untuk menciptakan sistem usaha yang optimal.
Tidak diragukan lagi, pendidikan di UI sangat mengedepankan penguasaan pengetahuan yang tidak tanggung-tanggung dan ini akan menjadi modal yang berharga bagi calon wirausahawan. Selain itu, pengalaman berorganisasi dan keaktifan dalam kegiatan memiliki peran besar dalam membentuk karakter. Dan yang tak kalah penting, UI dikenal sebagai tempat lahirnya orang-orang besar di negara ini. Maka dengan menjadi mahasiswa UI, kamu bisa mendapat kesempatan untuk berteman dekat dengan calon-calon ‘orang besar’ yang di kemudian hari dapat menjadi bagian penting dalam jaringan bisnismu.
Hebatnya UI, ada UKM tersendiri yang berdedikasi memberikan pelatihan dan pengarahan kewirausahaan kepada mahasiswa yang tertarik memiliki bisnis sendiri. Center for Entrepreneurship Development and Studies atau biasa dikenal dengan CEDS UI secara rutin mengadakan kegiatan mentoring bisnis, diskusi publik kewirausahaan, dan Start-up Festival yang siap mendampingi calon pebisnis-pebisnis muda. Dari UKM ini banyak jenis usaha yang lahir dari anggota-anggotanya, mulai dari laundry, desain grafis, makanan, travel, media, dan lain-lainnya.
Dengan kesempatan yang terbuka lebar ini, Quipperian sudah terbayang mau menjalani jenjang karir yang mana?
Penulis: Naufal Umam
Sumber:
Behavioral Event Interview (BEI) Workshop Handbook (2013) – HayGroup
ceds.ui.ac.id
ui.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar