Mengenal Angle Dalam Fotografi Untuk Menguatkan Foto
Angle dan komposisi adalah kunci untuk
mendapatkan foto yang bagus. Dengan komposisi yang bagus, obyek yang
sederhana (atau bahkan sepele) pun bisa disajikan dengan cantik.
Sebaliknya, dengan komposisi atau angle yang jelek, obyek yang luar
biasa pun akan terlihat nanggung atau kurang pas jika dilihat.
Sebenarnya,
angle dan komposisi mengacu ke satu hal yang sama: bagaimana sebuah
foto diambil. Angle mengacu pada posisi fotografer dan kamera, arah dari
mana foto tersebut diambil. Sedangkan komposisi adalah bagaimana
menempatkan elemen garis, cahaya, warna, texture, dalam foto sehingga
menghasilkan keseluruhan gambar yang menarik. Angle menentukan
komposisi; begitu juga untuk mengubah komposisi diperlukan perubahan
angle.
Angle Dalam Fotografi
Secara garis besar, kita bisa
mengelompokkan angle foto menjadi lima macam. Angle foto ini akan
menghasilkan foto-foto yang berbeda-beda pula. Sebuah subjek bisa
menarik dan memperkuat pesan jika difoto dalam angle tertentu, tapi bisa
malah melemahkan pada angel foto lainnya. Untuk itu kita perlu mengenal angle dalam fotografi. Nah, apa sajakah angle dalam fotografi?
1. Eye view
Sudut pengambilan ini memberi kesan yang
sama dengan cara mata kita melihat terhadap objek. Posisi dan arah
kamera memandang objek yang akan diambil layaknya mata kita melihat
objek secara biasa. Kamera dan lensa sejajar dengan objek. Pengambilan
angle eye view biasanya digunakan untuk mengambil foto potret terhadap
manusia, posisi kamera sejajar dengan posisi mata kita sendiri.
Terkadang, dalam travel fotografi pengambilan foto untuk mengabadikan
aktivitas manusia, tekstur sebuah kota, atau interaksi dengan lingkungan
sekitar kebanyakan menggunakan angle ini.
2. Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek
foto serta menghadap ke atas dan memberikan kesan kemewahan, kebesaran,
atau kekuatan dari sebuah objek. Fotografer menggunakan sudut
pengambilan foto ini untuk memotret bangunan agar memberikan kesan yang
megah dari bangunan tersebut. Dalam foto komersil sebuah iklan otomotif,
sudut ini tak jarang pula digunakan untuk memberikan kesan ketangguhan
dari produk mereka. Juga pada sebagaian fotografer memanfaatkan low
angle untuk memotret manusia.
3. High Angle
Angle ini digunakan untuk menangkap
kesan luas dari objek. Dengan high angle kita bisa memasukkan elemen
pendukung objek yang akan kita abadikan kedalam frame. Kesan dari
penggunaan sudut pengambilan foto ini akan memberikan kesan kecil atas
objek foto. Pemanfaatan pengambilan foto dengan high angle juga bisa
menghasilkan foto yang berbeda. Misalnya saat mengambil foto keramaian
pasar, jalanan, atau lalu lintas di sebuah sungai.
4. Bird Eye
Menggunakan sudut pengambilan ini,
sebagai fotografer kita bisa memberikan kesan yang luas dalam foto yang
kita hasilkan, ibarat penglihatan seekor burung. Memotret dengan sudut
pengambilan ini digunakan untuk membuat foto tentang suatu daerah,
perkotaan, atapun menggambarkan lanskap.
5. Frog Eye
Memotret dengan angle frog eye, posisi
kamera bisa saja sejajar dengan tanah. Hal ini biasanya digunakan untuk
memotret objek yang posisinya berada di atas tanah. Sebagian fotografer
bersusah payah mengambil foto dengan sudut pengambilan ini, tak jarang
pula mereka tiarap untuk menghasilkan foto yang bagus.
Bagaimana Memilih Angle Yang Bagus ?
Salah satu bagian terpenting dalam
pengambilan foto adalah kemampuan fotografer untuk memilih sudut
pengambilan. Istilah yang sering terdengar dikalangan fotografer adalah
angle.
Seperti apakah angle yang bagus itu?
Angle yang bagus adalah angle yang bisa menyampaikan apa yang Anda ingin
sampaikan dengan sebaik-baiknya.
Mungkin terdengar sederhana, tapi ada
satu pesan penting yang sering dilupakan orang: bahwa Anda pertama-tama
harus tahu dulu apa yang Anda ingin sampaikan. Jadi, langkah pertama
adalah: visualisasi.
Beberapa pertanyaan ini bisa membantu mempertimbangkan pemilihan angle untuk mendapatkan komposisi yang memperkuat foto:
- Dari arah manakah obyek perlu difoto untuk menyampaikan apa yang saya ingin sampaikan?
- Apa yang sebaiknya digunakan sebagai background atau foreground
- Background/foreground apa yang memperkuat foto?
- APakah background/foreground mengkuatkan point of interest atau malah mengganggu POI ?
- Apakah obyek cukup kontras dengan background?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar